Assalamu'alaikum^_^

Khalifah Ali Bin Abi Thalib berpesan untuk kita dalam mencari Ilmu^_^UNZHUR MAA QAALA WALAA TANZHUR MAN QAALA....Perhatikan apa yang dikatakan dan jangan perhatikan siapa yang mengatakan

Thursday, January 19, 2012

Belajar dari sapi perah

Bismillah
Pada suatu masa saya pernah mengibaratkan keteguhan prinsip dan kekuatan hati seperti pohon Bambu.Waktu itu saya menganggap bambu adalah pohon yang sangat kuat.Pada saat angin kencang menerjang,badai menyerang dia tidak terkalahkan.Akarnya tetap kuat tertancap di dalam tanah,hanya terkadang ujungnya yang tumbang atau patah.Akar yang kuat tertancap inilah yang saya ibaratkan kekuatan hati dan keteguhan prinsip.
Setelah masa itu saya semakin suka memperhatikan alam sekitar saya.Mulai dari air yang jatuh dari langit,ombak yang selalu menghiasi lautan,jingga warna senja,angin yang selalu berhembus,rembulan redup di malam hari,matahari cerah di siang hari,pegunungan yang menjulang tinggi,kicauan burung,lebah,nyamuk bahkan desiran angin sepoi dan kokok ayam di pagi hari tidak lepas dari perhatian saya.Subhanalloh...

Saudara saya terkasih...
Alloh SWT menuangkan sebagian kecil dari ilmu-Nya kepada umat manusia dengan dua jalan. Pertama, dengan ath-thariqah ar-rasmiyah(jalan resmi) yaitu dalam jalur wahyu melalui perantaraan malaikat Jibril kepada Rasul-Nya, yang disebut juga dengan ayat-ayat qauliyah. Kedua, dengan ath-thariqah ghairu rasmiyah (jalan tidak resmi) yaitu melalui ilham kepada makhluk-Nya di alam semesta ini (baik makhluq hidup maupun yang mati), tanpa melalui perantaraan malaikat Jibril. Karena tanpa melalui perantaraan malaikat Jibril, maka bisa disebut jalan langsung (mubasyaratan). Kemudian jalan ini disebut juga dengan ayat-ayat kauniyah.Himbauannya adalah Bacalah Alam sekitar kita karena di situ tersirat ayat ayat Alloh.

Saudara saya yang lembut hatinya
AlQuran sangat erat hubungannya dengan Ilmu Pengetahuan.Salah satunya adalah Ilmu hewan seperti tersebut dalam surat An Nahl ayat:66
 Artinya:Dan sesungguhnya dalam binatang ternak itu terdapat pelajaran bagimu.Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya(berupa)susu yang bersih antara tahi dan darah yang mudah ditelan bagi orang orang yang hendak meminumnya.

Mari kita ambil pelajaran dari binatang ternak,dalam hal ini adalah sapi perah.Dalam hidup bermasyarakat selalu hanya ada dua pilihan,jalan yang menuju kebaikan dan jalan yang menuju keburukan.
Sebuah kisah nyata disebuah desa kecil bernama Besuki tempat saya di lahirkan.Pada suatu masa desa saya ini dikenal sebagai kampong santri.Dan dengan melajunya waktu jiwa kampong santri itu sudah mulai menipis.Sebagai contohnya pada bulan Ramadhan kemarin sangat bisa di lihat krisis keimanan bukan hanya melanda daerah perkotaan tetapi juga desa kecil seperti besuki ini.Dulu saat para pemuda ingin meminum minuman keras mereka pasti mencari tempat yang sepi dan jauh dari pandangan orang lain,tetapi sekarang tidak ada rasa malu lagi untuk melakukannya di tempat yang bisa terlihat banyak orang.Dulu saat waktu Taraweh tiba,jalanan sangat sepi karena semua orang pergi ke mushollah untuk taraweh,dan kalaupun mereka tidak taraweh maka mereka akan berada di dalam rumah.Dan pada masa yang sangat sedikit rasa malu ini,tidak sungkan mereka yang tidak melakukan Taraweh cangkrukan(nongkrong di depan rumah bergerombol)dengan santai tetap ngobrol saat yang lain sibuk beribadah kepada Alloh.

Kesimpulannya adalah dunia ini semakin lama akan semakin menuju kerusakannya.Akan selalu ada yang tetap menyeru kepada kebaikan tetapi akan juga selalu ada yang melakukan kemungkaran/keburukan.Dan Alloh Ar Rahman Ar Rahiim menurunkan Ayat 66 surat An Nahl ini untuk kita ambil pelajarannya.
Dari Hewan ternak/sapi perah kita bisa mengambil pelajaran bagaimana cara kita bersikap di dunia yang semakin banyak kerusakan,kebejatan moral dan krisis keimanan ini.kita muslim haruslah mampu teguh pendirian,mantap keimanan dan mampu memberikan warna kebaikan,tetap hidup sesuai tuntunan Alquran dan sabda Rosululloh.
Keburukan,kebejatan moral,krisis keimanan akan menjadi lingkungan yang buruk untuk kita,yang senantiasa menguji dan menggoda keimanan kita.Maka muslim haruslah tetap bisa menjadi pribadi baik yang bisa tetap setia menyeru kebaikan walaupun di tengah tengah lingkungan yang buruk.Seperti halnya dalam tubuh binatang ternak diantara tahi dan darah(yang sama sama kotor)terdapat susu murni yang bersih dan bahkan menyehatkan dan menyegarkan peminumnya.MUSLIM..haruslah menjadi seperti susu murni itu…


No comments:

Post a Comment